Pejuang kecil

Sabtu, 30 Juni 2012

Di malam ini, aku ingin kembali ke masa itu, masa putih biruku yang berdebu akan riangnya lonceng tanda jam belajar selesai, putih biruku teringat sosok anak kecil dengan tas gendong dan topinya yang bertuliskan tut wuri handayani, dia yang penuh semangat dia yang penuh tanggung jawab dengan ke 6 adiknya,ketika sang fajar terbit dengan gerobak kecilnya dia tarik dagangan ibunya ke pasar, waktu itu pukul 5.00wib, kenapa kamu tersenyum hendra? yang ternyata nama kecil anak itu. nampak senyuman ikhlas dia sebarkan hingga subuhpun seakan membalas senyumnya, putih biruku sekarang jam setengah tujuh pagi, seperti biasanya aku selalu duduk di ruang tamu menunggu pejuang kecil itu datang menghampiri rumahku, iya dia datang dengan tas gendong dan topinya, suaranya yang menggebu memanggil-manggil namaku, penuh semangat seperti ingin berperang melawan kebodohan, dua anak smp itu berjalan menelusuri gang,pekarangan, jalan raya, jembatan sampai menuju sekolahnya. putih biruku, terimakasih telah mengenalkanku dengan pejuang kecil itu, semoga lekas sembuh wahai pejuang, jangan takut, aku yakin kamu akan menang.. penyakitmu hanyalah debu jika diukur dengan besarnya semangat mu.. pejuang kecil yang kini sahabatku, kamulah sahabat terbaikku, tuhan, dengarkanlah doaku malam ini berikan sahabatku yang disana kekuatan dan kesembuhan. untuk pejuang kecil "SUHENDRA"

Untuk wanita yang mengundang kerinduan

Rabu, 06 Juni 2012

Bertemu kau adalah salah satu anugerah, inilah cinta yang sebenarnya ketika pengertian yang didewakan dan kasih sayang yang di agungkan. Kau hadir bagai membawa peringatan tentang keindahan kasih, telaga ini begitu keruh kebingungan untukku tak akan pernah usai dan keyaikinan itulah membuat warna hitam semakin gelap, tapi kau lagi, liberti di amerika itu datang menghampiriku dan aku sekarang tersenyum. Cintaku datang tidak dengan 3 detik, tetapi 3 bulan waktu yang indah untuk bisa mengulanginya, lorong paris van java dengan keluarga kecil, kau yang selalu memujanya, aku tidak akan pernah takut malam serta dinginya angin asalkan tau kalau kau baik2 disitu. Janganlah mengeluarkan air mata karena sedih, tetapi keluarkanlah karena bahagia sungguh aku tidak suka kesedihan menyelimutimu kasih, jalan kecil karang tineung, berpeganglah sayang aku ingin melewtinya dengan kau, Kau yang suka hujan, kau yang suka jajanan perahu selam dan kau yang suka berkunjung di stasiun ciroyom, kau yang sayang keluarga aku syang kamu ran moury ,sudahkah telapak kaki kita menapaki sudut-sudut sukajadi. Semoga aku tahu sangatlah mudah untuk melakukan semuanya.