Demi kau juga aku sayang

Sabtu, 12 Januari 2013



Sedu sedan tak berarti apa-apa Sekalipun kau tertatih bersimbah darah.
Demi kau juga aku sayang.
Kau nampak baik sedang aku buruk,.
demi kau juga aku sayang.
Lihatlah, tidakkah aku seperti dulu.
Tataplah, tidakkah aku telah terkubur  sewindu nafsu bisu.
Menjauhlah… dari sisi gelap tanpa bayangan ini,
Mungkin nanti harumnya melati akan kuhirup dengan bisikkan raja pecundang.
Melatilah yang memberikan kebahagiaan bukan aku sayang.
Kau akan di jaga perwira sejati, tapi bukan aku sayang.
Melindungimu selalu bahkan anginpun tertunduk takut.
Saat semua itu  terjadi biarkan aku menatap, merasakan, dan melangkah menjauh.
Demi kau juga  aku  sayang.
Kau selalu bertanya kenapa bisa  seperti ini, demi kau juga aku sayang.
Ingin sekali lagi memelukmu, membawa kita beribu-ribu melangkah kebelakang,
Saat semuanya baik-baik saja. Sejuk karena kita masi bisa tersenyum bersama.
Kutulis ini, itu demi kau juga aku sayang.