Maaf kini aku sudah tidak yakin akan mu, bersamamu dan
menjagamu
Bukan apa-apa cinta.. ini adalah tafsir perasaan
Aku yang di kurung kenikmatan, tapi rasa syukurku telah
dipudarkan .
Tak apakah jika aku menghilang dari tatapan mu.
Jangn penah bertanya aku kenapa, atau aku kemana.
Jasad dan jiwa mungkin akan terpisah. Jauh.. jauh..
Jasad ku tentu menyusut tapi tidak dengan jiwaku yang selalu
setia di hatimu.
Aku yang ketakutan..
Aku yang hilang percaya diri.
Relakah dirimu tersipu di pelukan tubuh penuh goresan dosa
ini.
Teringat Sesekali mengelinang air suci , kamu teteskan
untukku
Aku bilang itu tak pantas cinta.. bukan satu tetapi dua atau
tiga.
Ketiganya lebih baik dari aku, ketiganya penuh harapan yang
nyata..
pergi sajalah aku, dengan ribuan mata yang ku punya..
teruslah Tenang pastikan setiap saat aku bisa melihatmu
Kebahagiaan telah menunggumu disebrang sana, bukan di sini
aku berdiri.
Ada istana..
Ada permadani..
Ada mahkota yang begitu indah saat terpasang di kepalamu
cinta,
Dari sini, ku ingin melihat dirimu disana,
Dengan gaun putih yang kamu kenakan.. berjalan anggun
melewati karpet merah
Menuju kereta kuda yang gagah. Di iringi taburan bunga yang
harumnya sampai disini
Aku akan baik-baik saja, sebaik keadaanmu disana
Tetap menjadi rakyat yang cinta kesederhanaan.
Tak akan kamu dustai karena disini aku sendiri.
Ketakutan yang selalu menemaniku.
Hingga aku menjadi abu.