Untuk wanita yang teraniaya oleh perasaan, tiga tahun
lamanya tidakkah kau muak untuk menahanya wahai
jelita?, binar-binar itu mungkinkah kesakitan ataukah kerinduan, lalu
menurutmu apakah semuanya begitu indah? Aku ingin kau menjawabnya wahai jelita.
Maafkan aku telah membiarkanmu menjadi kelabu, ruangan kecil
itu dengan harumya asap rokok mengubah kita seakan bermahkota, aku raja kamu
ratu dan adik kecilmu itu pangeran. Cerita itu terjadi hanya tujuh jam dan aku
pergi melihat dirimu tersipu pilu dengan airmata yang tak tertahan.
Aku tau kamu sadar kepergianku bukan untuk berperang ,
tetapi sengaja untuk menjauh darimu, ingin rasanya memelukmu sekali lagi. Wahai
jelita.. tiga tahun ini aku kubur rasa rinduku terhadapmu, ini bukan berlebihan
tetapi beginilah keadaanya. Mengapa begitu sulit untuk melanjutkan cerita kita
sampai berabad-abad lamanya. Andai semuanya berbeda, malam ini akan ku ucapkan”
semoga mimpi indah wahai jelita. Terimakasih telah membuat goresan kecil
kebahagiaan di hidupku. Terimakasih telah berjuang melawan rasa sakit,
terimaksih keseribu kalinya telah berusaha mengenal aku selama tiga tahun.
0 komentar:
Posting Komentar